Konfederasi Swiss (
Schweiz,
Suisse,
Svizzera,
Svizra) atau dalam
bahasa Latin Confoederatio Helvetica, adalah sebuah negara federal berisi 26 canton di
Eropa Tengah yang berbatasan dengan
Jerman,
Perancis,
Italia,
Liechtenstein dan
Austria. Swiss adalah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan
Alpen. Swiss dikenal sebagai
negara netral namun tetap memiliki kerjasama internasional yang kuat.
Swiss terbagi atas 26
kanton, enam daripadanya kadang-kadang dianggap sebagai "separuh kanton" karena berawal dari pemisahan tiga kanton dan dampaknya hanya ada satu wakil dalam Dewan Negara. Ibukota negara ini adalah
Bern. Kota-kota penting lainnya adalah
Zurich, kota terbesar di Swiss (yang dinobatkan sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia pada tahun 2006
[1] dan 2007
[2].), dan
Jenewa, yang menjadi lokasi berbagai badan internasional seperti
PBB,
WHO,
ILO, dan
UNHCR.
Swiss berbatasan dengan
Jerman,
Perancis,
Italia,
Austria dan kerajaan kecil
Liechtenstein. Masyarakat Swiss menuturkan banyak bahasa dan terdapat empat bahasa resmi, iaitu
bahasa Jerman,
Perancis,
Italia dan
bahasa Romansh yang kurang populer.
Swiss kaya dengan sejarah sebagai sebuah negara yang netral tanpa memandang masa perang atau damai (dan tidak pernah terlibat dalam perang terhadap pemerintahan asing sejak tahun 1815). Oleh karena itu, Swiss dijadikan tuan rumah pelbagai organisasi internasional seperti
PBB yang, meskipun markas besarnya ada di
New York City, namun banyak mendirikan kantor di Swiss.
Nama Swiss dalam
bahasa Latin, Confoederatio Helvetica yang berarti Konfederasi
Helvetika, dipilih untuk menghindari pemilihan salah satu dari keempat
bahasa resmi Swiss (
bahasa Jerman,
Perancis,
Italia, dan
Romansh).
TLD negaranya, .ch, juga diambil dari nama ini. Dari ke-26 kantonnya, 17 berbahasa Swiss-Jerman, 4 Swiss-Romande/Prancis, 1 Italia, 3 bilingual Jerman-Prancis dan 1 trilingual.
Sebutan-sebutan yang sering dipakai untuk menyebut pada Swiss dalam bahasa Perancis (
Confédération suisse), bahasa Italia (
Confederazione Svizzera) dan bahasa Romansh (
Confederaziun svizra) diterjemahkan sebagai "Konfederasi Swiss").
Schweizerische Eidgenossenschaft merupakan istilah bahasa Jermannya yang terdapat pada dokumen resmi. Nama Latinnya "Confœderatio Helvetica" (Konfederasi Helvwtia) dan TLD negaranya "ch" untuk internet dan plat mobil berkaitan dengan
Helvetii,
suku Keltik kuno yang pernah menduduki
pegunungan Alpen. Swiss menandai
1 Agustus 1291 sebagai hari kemerdekaannya; mengikut sejarah negara ini yang awalnya merupakan suatu negara gabungan, kemudian menjadi
persekutuan sejak tahun 1848. 1 Agustus dijadikan cuti umum yang mana bank dan kantor pos serta juga kantor administrasi umum ditutup.
Sistem pemerintahannya sangat bagus, benar-benar mencerminkan dan menyerap keanekaragaman penduduknya. Sebagai negara federal, demokrasinya bersifat "langsung", tapi diwakili oleh Majelis Federal. Parlemen ini memilih tujuh orang untuk menjadi "pemerintah". Ketujuhnya berstatus menteri, mengepalai departemen, dan salah satunya menjadi presiden selama satu tahun secara bergiliran. Presiden digilir setiap tahun!
[sunting] Sejarah awal
- lihat: Sejarah Pegunungan Alpen, Alemannia, Burgundia Hulu
Suku pertama yang diketahui di daerah ini adalah anggota
budaya Hallstatt dan
La Tène.
Budaya La Tene tumbuh dan berkembang selama
Abad Besi akhir dari sekitar tahun
450 SM, kemungkinan dengan beberapa pengaruh dari peradaban Yunani dan Etruska. Salah satu kelompok suku terpenting di kawasan Swiss adalah
Helvetii. Pada tahun
15 SM,
Tiberius I, yang akan dicalonkan sebagai Kaisar Romawi yang ke-2, dan saudaranya
Drusus, menaklukkan
Pegunungan Alpen, menggabungkan mereka ke
Kekaisaran Romawi. Daerah yang dihuni oleh suku
Helvetii – yang kemudian menurunkan nama
Confoederatio Helvetica – awalnya menjadi bagian Provinsi
Gallia Belgica Romawi dan kemudian ke
Germania Superior, sementara bagian timur Swiss modern digabungkan ke Provinsi
Raetia.
Di
Abad Pertengahan Awal, dari
abad ke-4, perpanjangan arah barat Swiss modern menjadi wilayah
Raja Burgundia. Suku
Alemani menempati
dataran tinggi Swiss pada
abad ke-5 dan
lembah Alpen pada
abad ke-8, membentuk
Alemania. Swiss modern kemudian terbagi antara Kerajaan Alemannia dan Burgundia. Keseluruhan kawasan itu menjadi bagian
Kekaisaran Frankia di
abad ke-6, menyusul kemenangan
Chlodwig I atas Alemanni di
Tolbiac pada tahun
504, dan kemudian bangsa Frankia mendominasi Burgundia.
Dari tahun
561, Raja
Guntram dari
Merovingia, cucu Chlodwig I, mewarisi Kerajaan Burgundia Frankia, yang membentang dari barat hampir sejauh
Sungai Rhein. Di timurnya, suku Alamanni diperintah di bawah kadipaten nominal di Frankia, karena bangsa Frankia mengisi kekosongan akibat menurunnya pencapaian Bizantium Romawi ke barat. Dari masa ini, bangsa Frankia sedang mulai membentuk watak tritunggal yang akan mencirikan sisa sejarahnya. Daerah ini secara lebih lanjut terbagi atas
Neustria di barat (yang hanya disebut sebagai Frankia pada masa itu; nama Neustria tidak muncul dalam tulisan hingga 80 tahun kemudian),
Austrasia di timur laut dan Burgundia.
Sepanjang sisa abad ke-6 dan awal
abad ke-7, kawasan Swiss berada di bawah hegemoni Frankia, dengan bangsa Frankia yang banyak diselimuti dengan perselisihan tentang masalah suksesi di antara sub-kerajaan Frankia (yang para rajanya masih bertalian darah). Pada tahun
632, menyusul kematian
Chlothar II, seluruh wilayah Frankia dipersatukan dalam masa yang singkat di bawah
Dagobert I, yang disebutkan sebagai raja terakhir Merovingia yang bisa melaksanakan tugas kerajaan. Di bawah Dagobert I, Austrasia beragitasi untuk pemerintahan sendiri sebagai alat menghadapi pengaruh Neustria, yang mendominasi mahkamah kerajaan. Dagobert dipaksa oleh aristokrat Austrasia yang kuat untuk mengangkat anaknya yang masih bayi,
Sigibert III, sebagai raja bawahan Austrasia pada tahun
633. Kelemahan pemerintahan baru itu menjadi nyata, dan memimpin mereka yang ditundukkan oleh bangsa Frankia yang mempertimbangkan untung-rugi pemberontakan. Setelah Sigibert III menderita kekalahan militer di tangan
Radulf, Raja Thüringen pada tahun
640, suku Alemani juga memberontak terhadap kekuasaan Frankia. Masa kemerdekaan Allemani berikutnya berlangsung kurang-lebih hingga pertengahan
abad ke-8.
Wali Istana telah diangkat oleh Raja Frankia sebagai pejabat pengadilan sejak awal
abad ke-7 untuk bertindak sebagai penengah antara raja dan rakyat. Namun, menyusul kematian Dagobert I pada tahun
639, dengan pewaris mahkota yang masih balita di Neustria (
Chlodwig II—berusia 2 tahun) dan Austrasia (
Sigibert III—berusia sekitar 4 tahun), para pejabat tersebut mendapatkan kekuasaan yang lebih besar, akhirnya mengakhiri kekuasaan penguasa Merovingia, dan mengambil alih tahta Frankia sendiri. Langkah pertama diambil oleh Wali Istana Austrasia,
Grimoald I, yang meyakinkan Sigibert III yang tak beranak untuk mengadopsi puteranya sendiri
Childebert si Anak Pungut sebagai pewaris tahta.
Di saat yang sama di istana Neustria, Wali Istana
Erchinoald, dan penggantinya,
Ebroin, juga bertambah kekuasaannya di belakang Chlodwig II, dan penggantinya
Chlothar III. Ebroin mempersatukan kembali Kerajaan Frankia dengan mengalahkan dan mendepak Childebert (dan Grimoald) dari Austrasia pada tahun
661.
Putera bungsu Chlothar III,
Childerich II ditabalkan sebagai Raja Austrasia, dan bersama-sama mereka memerintah negeri. Ketika Chlothar III meninggal pada tahun
673, Childerich II menjadi raja seluruh negeri, berkuasa dari Austrasia, hingga saat ia dibunuh 2 tahun kemudian oleh anggota elit Neustria. Setelah kematiannya,
Theuderich III, putra Chlodwig II, naik tahta, berkuasa dari Neustria. Ia dan wali istananya
Berchar, menyatakan perang atas Austrasia, yang dikuasai oleh
Dagobert II, putra Sigibert III, dan
Pippin dari Heristal (
Pippin II), Wali Austrasia. Theuderich and Berchar dikalahkan oleh Pippin dalam
Pertempuran Tertry (
687), yang setelah itu Pippin diangkat sebagai satu-satunya Wali segenap bangsa Frankia, menyatakan diri sebagai Adipati dan Pangeran segenap bangsa Frankia. Pippin adalah hasil perkawinan 2 wangsa yang kuat;
Wangsa Pippin dan
Arnulf. Kemenangannya di Tertry menandai akhir kekuasaan
Merovingia.
Pippin kembali merasakan kemenangan militer dalam kampanye membawa kembali
bangsa Frisia di pesisir utara
Eropa kembali ke kontrol bangsa Frankia. Antara tahun
709-
712, ia berperang dalam kampanye serupa terhadap Alemanni, termasuk yang di perbatasan Swiss sekarang, dan berhasil mendudukkan lagi penguasa Frankia, yang pertama sejak pemberontakan Alemanni pada tahun
640. Namun, kendali bangsa Frankia atasnya dan daerah sekitar lainnya hilang ketika perang perebutan tahta di antara bangsa Frankia meletus menyusul kematian Pippin di tahun
714.
Perang tersebut merupakan kelanjutan dari persaingan Neustria-Austrasia yang tak berakhir. Putera Pippin yang lahir di luar nikah,
Karl Martell (anak dari kekasih Pippin
Chalpaida), telah dinyatakan sebagai Walikota Austrasia oleh bangsawan Austrasia bertentangan dengan janda Pippin,
Plektrudis, yang lebih memilih cucundanya
Theudoald yang berusia 8 tahun, untuk diangkat. Neustria menyerang Austrasia di bawah
Chilperich II yang telah diangkat oleh rakyat Neustria tanpa persetujuan
bangsa Frankia lainnya. Titik balik perang terjadi di
Pertempuran Ambleve, ketika Karl Martell mengalahkan pasukan bangunan Neustria dan Frisia di bawah Chilperich II dan Walikota
Raganfrid dengan menggunakan siasat yang jitu dan tak biasa. Karl menghantam ketika pasukan Neustria sedang berbaris pulang setelah kemenangan di
Köln atas Plektrudis dan anaknya
Theudoald.
Dari tahun
717, Karl telah menegaskan keunggulannya, dengan kemenangan atas Neustia dalam
Pertempuran Vincy, kemudian mengawali kekuasaan Karolingia atas Kekaisaran Frankia.
Setelah tahun
718, Karl, yang merupakan
komandan yang ulung, memulai serangkaian perang untuk memperkuat dominasi bangsa Frankia atas
Eropa Barat, yang termasuk membawa kembali bangsa Alemannia ke bawah hegemoni bangsa Frankia, dan malah, pada tahun
720-an, memaksa beberapa unsur Alemannia ikut serta dalam perangnya terhadap tetangga mereka di timur,
Bayern.
Namun, Alemania tetap gelisah, dengan Adipati
Lantfrid di akhir 720-an, mengungkapkan kemerdekaan dengan mengeluarkan revisi hukum bangsa Alemania. Karl menyerang lagi pada tahun
730 dan menaklukkan bangsa Alemania dengan senjata.
Karl mungkin banyak dikenal karena menghentikan gerak maju
bangsa Arab ke Eropa Barat dalam
Pertempuran Tours pada tahun
732.
Ketika Karl meninggal pada tahun
741, dominion atas Frankia terbagi antara kedua putranya dari pernikahan pertama, yakni
Pippin si Cebol dan
Karlmann. Karlmann diberikan Austrasia, Alemania dan
Thüringen, sementara Pippin mengambil kendali atas Neustria,
Provence dan
Burgundia (termasuk Swiss Barat sekarang).
Dari tahun
743, Karlmann bersumpah untuk menegakkan kendali yang lebih besar atas Alemania, dan akhirnya mengakibatkan penangkapan, penahanan, dan eksekusi beberapa ribu bangsawan Alemani dalam
pengadilan berdarah di Cannstatt,
746.
Karlmann mundur ke
biara pada tahun
747, meninggalkan Pippin mendapatkan tahta Frankia (setelah pemungutan suara di kalangan
bangsawan) pada tahun
751. Lebih lanjut, Pippin memperkuat kedudukannya dengan membentuk sebuah persekutuan, pada tahun
754, dengan
Paus Stefanus II, yang kemudian sepenuhnya datang ke
Paris untuk memberikan upacara perminyakan suci atasnya sebagai raja di
Basilika St. Denis. Pada gilirannya, Pippin menundukkan
Lombardia dan memberi sumbangan untuk
Keeksarkaan Ravenna dan menduduki daerah sekitar
Roma untuk
gereja. Ini merupakan titik balik dalam
sejarah Gereja Katolik Roma dan Eropa Barat, karena kemudian memberi pertanda pada peristiwa di bawah
Charlemagne yang menuju pembentukan
Kekaisaran Romawi Suci. Dinyatakan bahwa
Paus Stefanus II menangguhkan
Sumbangan Konstantinus yang dipalsukan selama perundingannya dengan Pippin. Sumbangan itu merupakan titah kekaisaran yang dipalsukan untuk diakui dikeluarkan oleh
Konstantinus untuk menghadiahi dominion kepada Paus
Silvester I dan semua penggantinya atas daerah yang tak hanya
Kekaisaran Romawi Barat, namun juga semua bagian
Yudea,
Yunani,
Asia,
Trakia, dan Roma.
Pada saat kematian Pippin pada tahun
768, Kekaisaran Frankia diwariskan kepada putranya
Charlemagne dan
Karlmann I. Karlmann menarik diri ke biara dan meninggal tak lama setelahnya, meninggalkan Karl, kemudian dikenal sebagai Charlemagne yang legendaris, sebagai penguasa Frankia satu-satunya. Charlemagne mengembangkan kedaulatan Frankia untuk memasukkan
Sachsen, Bayern, dan Lombardia di
Italia Utara dan ia mengembangkan
kekaisarannya ke daerah
Austria sekarang dan sebagian
Kroasia. Ia menawari janji perlindungan Frankia yang terus-menerus kepada Frankia, dan ia memperlakukan biara sebagai pusat pembelajaran.
Charlemagne kemudian muncul sebagai pemimpin Kristen Barat.
Dari tahun
1200, dataran tinggi Swiss terdiri atas dominion
Wangsa Savoia,
Zähringer,
Habsburg dan
Kyburg. Ketika Wangsa Kyburg jatuh pada tahun
1264, Habsburg di bawah
Raja Rudolf I (menjadi kaisar di tahun
1273) memperluas daerah kekuasaannya ke dataran tinggi Swiss.
[sunting] Konfederasi Swiss Kuno
- lihat: Perkembangan Konfederasi Swiss Kuno, Reformasi di Swiss, Swiss Modern Awal
Konfederasi Swiss Kuno merupakan persekutuan antara komunitas lembah Alpen tengah. Konfederasi tersebut memfasilitasi pengelolaan kepentingan umum (perdagangan bebas) dan menjamin keamanan jalur perdagangan gunung yang penting.
Piagam Federal 1291 yang disetujui di antara
komune pedesaan Uri,
Schwyz, dan
Unterwalden dianggap sebagai dokumen pendirian konfederasi; meskipun persekutuan serupa mungkin sudah ada beberapa dasawarsa sebelumnya.
[3]
Pemandangan
Zoug pada tahun 1548.
Dari tahun
1353, ketiga
kanton yang asli telah bergabung dengan
Glarus dan
Zug dan negara-negara kota
Lucerna,
Zurigo dan
Berna untuk membentuk "Konfederasi Kuno" dari 8 negeri yang ada hingga akhir
abad ke-15. Ekspansi tersebut menyebabkan peningkatan kekuasaan dan kemakmuran untuk federasi itu. Dari tahun
1460, konfederasi tersebut mengendalikan sebagian besar wilayah selatan dan barat
Rhein ke Pegunungan Alpen dan
Jura, khususnya setelah kemenangan terhadap Wangsa Habsburg (
Pertempuran Sempach dan Näfels), atas
Charles sang Pemberani dari
Burgundia selama tahun
1470-an, dan keberhasilan
serdadu sewaan Swiss. Kemenangan Swiss dalam
Perang Swabia terhadap
Liga Swabia Kaisar Maximilian I pada tahun
1499 berpuncak pada kemerdekaan
de facto dari
Kekaisaran Romawi Suci.
Piagam federal tahun 1291
Konfederasi Swiss Kuno telah mendapatkan reputasi sebagai pilih tanding terhadap perang-perang awal tersebut, namun
ekspansi federasi menderita kemunduran pada tahun
1515 akibat kekalahan Swiss dalam
Pertempuran Marignano, yang mengakhiri masa "heroik" dalam sejarah Swiss. Kesuksesan
Reformasi Zwingli di beberrapa kanton menimbulkan perang antar-kanton pada tahun
1529 dan
1531 (
Kappeler Kriege). Tak sampai lebih dari 100 tahun kemudian, pada tahun
1648, di bawah
Perjanjian Westfalen, negara Eropa mengakui kemerdekaan Swiss dari Kekaisaran Romawi Suci dan
kenetralannya (
ancien régime).
Selama masa
modern dalam sejarah Swiss,
otoritarianisme yang sedang berkembang dalam keluarga patrisiat dan krisis keuangan pada meletusnya
Perang Tiga Puluh Tahun menimbulkan
perang petani Swiss 1653. Dengan latar belakang perjuangan ini, konflik antara kanton
Katolik dan
Protestan mengerucut, meletuskan kekerasan lanjutan dalam
Pertempuran Villmergen pada tahun
1656 dan
1712.
[sunting] Era Napoleon
Pada tahun
1798, pasukan
Revolusi Perancis menaklukkan Swiss dan menegakkan konstitusi baru yang seragam, yang memusatkan pemerintahan negeri dan secara efektif menghapuskan kanton.
Rezim baru itu, dikenal sebagai
Republik Helvetia, amat tidak populer. Negeri ini ditegakkan oleh pasukan penyerang asing dan menghancurkan tradisi yang sudah berlangsung selama berabad-abad, membuat Swiss tak lebih dari negara satelit Perancis. Penindasan Perancis yang dahsyat dalam
Pemberontakan Nidwalden di bulan
September 1798 adalah contoh adanya penindasan oleh
Angkatan Darat Perancis dan perlawanan penduduk setempat atas pendudukan itu.
Ketika perang pecah antara Perancis dan saingannya, angkatan Rusia dan
Habsburg menyerang Swiss. Pada tahun
1803,
Napoleon megorganisasi pertemuan politikus Swiss dari kedua belah pihak di
Paris. Hasilnya adalah
UU Mediasi yang banyak memulihkan otonomi Swiss dan memperkenalkan konfederasi atas 19 kanton. Untuk selanjutnya, banyak politik Swiss yang akan menyeimbangkan tradisi kanton atas pemerintahan sendiri dengan keperluan pemerintahan pusat.
Pada tahun
1815,
Kongres Wina benar-benar memulihkan kembali kemerdekaan Swiss dan negara Eropa setuju untuk mengakui kenetralan Swiss secara tetap. Perjanjian itu menandai saat ketika Swiss berperang untuk kali terakhir dalam konflik internasional. Perjanjian itu juga memungkinkan Swiss untuk menambah wilayahnya, dengan masuknya
Kanton Wallis,
Neuchatel, dan
Genève – inilah juga untuk yang terakhir kalinya Swiss mengembangkan wilayahnya.
[sunting] Negara federal
Restorasi kekuasaan ke patrisiat hanya sementara. Setelah masa huru-hara dengan benturan kekerasan yang terjadi berulang kali seperti
Züriputsch di tahun
1839,
perang saudara pecah di antara kanton Katolik dan beberapa kanton lainnya pada tahun
1847 (
Sonderbundskrieg). Perang itu berlangsung selama sebulan, menyisakan kurang dari 100 korban. Betapapun kecilnya Sonderbundskrieg nampak bila dibandingkan dengan perang dan kerusuhan di Eropa lainnya di
abad ke-19, Sonderbundskrieg menyisakan dampak besar bagi
psikologi dan masyarakat Swiss. Perang itu membuat semua orang Swiss mengerti perlunya persatuan dan kekuatan kepada tetangga Eropanya. Orang Swiss dari semua tingkatan masyarakat, entah Katolik, Protestan, ataupun dari aliran liberal maupun konservatif, sadar bahwa kanton-kanton itu akan banyak menguntungkan jika kepentingan ekonomi dan keagamaannya digabungkan. Berkat mereka yang menyokong kekuatan kanton (Sonderbund Kantone), majelis nasional dibagi di antara
majelis tinggi (
Dewan Negara Swiss) dan
majelis rendah (
Dewan Nasional Swiss). Sehingga, kepentingan federasionalis pun diperhitungkan. Swiss mengadopsi
konstitusi federal dan penggunaan
referendum (kewajiban bagi setiap
amandemen konstitusi) di tahun
1848. Konstitusi itu menyediakan kekuasaan terpusat untuk pemerintahan sendiri pada isu setempat ketika lepas dari kanton. Pada tahun
1850,
franc Swiss menjadi
mata uang tunggal Swiss. Konstitusi itu diamandemen secara meluas pada tahun
1874 untuk menanggapi bertambahnya penduduk dan
Revolusi Industri. Konstitusi itu memperkenalkan referendum fakultatif untuk hukum di tingkat federal. Konstitusi itu juga menentukan tanggung jawab federal untuk pertahanan, perdagangan, dan masalah hukum.
Pada tahun
1891, konstitusi itu direvisi dengan unsur kuat luar biasa atas
demokrasi langsung, yang tetap unik sampai sekarang. Sejak saat itu, perbaikan politik, ekonomi, dan sosial yang berkelanjutan sudah memberi ciri sepanjang sejarah Swiss.
[sunting] Sejarah modern
Swiss tidak diserang selama kedua Perang Dunia. Selama
Perang Dunia I, Swiss menjadi tempat tinggal Vladimir Illych Ulyanov (
Lenin) dan tetap di sana hingga tahun 1917.
[4] Kenetralan Swiss banyak dipertanyakan dengan adanya
peristiwa Grimm-Hoffmann pada tahun 1917, namun hanya berlangsung singkat. Pada tahun
1920, Swiss bergabung dengan
LBB, dan
Dewan Eropa pada tahun
1963.
Selama Perang Dunia II, rencana serangan terperinci dipersiapkan oleh Jerman,
[5] namun Swiss tak pernah diserang. Swiss dapat tetap merdeka melalui gabungan pencegahan militer, konsesi ekonomi ke Jerman, dan nasib baik karena peristiwa yang lebih besar selama perang menunda misi tersebut. Percobaan oleh Partai Nazi Swiss yang kecil untuk menimbulkan
Anschluss oleh Jerman gagal total. Pers Swiss mengkritik keras
Reich Ketiga, yang sering membangkitkan amarah kepemimpinannya. Di bawah Jenderal
Henri Guisan, mobilisasi massal angkatan militan diperintahkan. Strategi militer Swiss berubah dari salah satu pertahanan statis di perbatasan untuk melindungi jantung ekonomi menjadi strategi pergeseran jangka panjang terorganisasi dan penarikan ke kedudukan yang kuat dan terbekali baik di atas Pegunungan Alpen yang dikenal sebagai
Réduit. Swiss menjadi markas penting untuk mata-mata kedua belah pihak selama konflik dan sering menengahi komunikasi antara Blok Poros dan Sekutu.
Perdagangan Swiss diblokir oleh
Sekutu dan
Blok Poros. Kerja sama ekonomi dan tambahan pinjaman kepada Reich Ketiga beragam menurut kemungkinan invasi yang dirasakan, dan adanya mitra dagang lainnya. Konsesi mencapai puncaknya seminggu setelah jaringan KA penting melintasi
Perancis Vichy diperparah di tahun
1942, menyebabkan Swiss sepenuhnya dikelilingi oleh Sekutu. Sepanjang jalan perang, Swiss menahan lebih dari 300.000 pengungsi, 104.000 pasukan asing, diinternir menurut
Hak dan Kewajiban Blok Netral yang digarisbawahi dalam
Konvensi den Haag. 60.000 pengungsi adalah penduduk sipil yang melarikan diri dari penyiksaan oleh Nazi. Dari semuanya, 26.000-27.000 adalah
Yahudi. Namun, kebijakan imigrasi dan suaka yang ketat seperti hubungan keuangan dengan Jerman Nazi menimbulkan kontroversi.
[6] Selama perang,
Angkatan Udara Swiss mempekerjakan pesawat di kedua belah pihak, menembak jatuh 11 pesawat
Luftwaffe pengganggu pada bulan
Mei dan
Juni 1940, kemudian juga pengganggu lain setelah perubahan kebijakan menyusul ancaman dari Jerman; lebih dari 100 pesawat pengebom Sekutu dan awaknya diinternir selama perang. Antara tahun
1944-
1945, pengebom Sekutu mengebom sembarangan kota
Schaffhausen (membunuh 40 jiwa),
Stein am Rhein,
Vals,
Rafz (18 jiwa terbunuh), dan yang paling tak populer, pada tanggal
4 Maret 1945
Basilea dan
Zürich dibom.
Wanita diberikan hak memilih dalam di tingkatan kanton pada tahun
1959, di tingkat federal pada tahun
1971, dan setelah perlawanan, di kanton terakhir
Appenzell Rhodes-Intérieures pada tahun
1990. Setelah hak pilih di tingkat federal, wanita cepat naik dalam kepentingan politik, di mana wanita pertama yang menjadi anggota dewan tinggi adalah
Elisabeth Kopp (
1984–
1989). Presiden wanita pertama adalah
Ruth Dreifuss, dipilih pada tahun
1998 untuk menjadi presiden pada tahun
1999. (Presiden Swiss dipilih tiap tahun dari antara 7 anggota dewan tinggi). Presiden wanita kedua adalah
Micheline Calmy-Rey yang memegang jabatan tinggi di Swiss pada tahun
2007. Ia berasal dari daerah
Kanton Valais (Jerman:
Wallis) yang menuturkan bahasa Perancis. Sekarang ia bergabung dengan 7 anggota kabinet/dewan tinggi oleh 2 wanita lain,
Doris Leuthard dari
Kanton Argovie dan
Eveline Widmer-Schlumpf dari
Kanton Grischun.
Pada tahun
1979, daerah di dalam perbatasan
Kanton Berne melepaskan diri, membentuk
Kanton Giura. Pada tanggal
18 April 1999, penduduk dan kanton Swiss bersuara berkenaan dengan konstitusi federal yang direvisi sempurna.
Pada tahun
2002, Swiss menjadi anggota penuh
Perserikatan Bangsa-bangsa, meninggalkan
Vatikan sebagai negara berdaulat terakhir yang tidak ikut
PBB. Swiss merupakan anggota pendiri
EFTA, namun tidak menjadi anggota
European Economic Area. Permohonan keanggotaan di
Uni Eropa dikirim pada bulan
Mei 1992, namun tak berlanjut sejak EEA ditolak pada bulan
Desember 1992 ketika Swiss menjadi satu-satunya negara yang meluncurkan referendum untuk EEA. Sudah terjadi beberapa referendum atas masalah
UE, dengan reaksi beragam terhadapnya dari penduduknya, permohonan keanggotaan telah dibekukan. Namun, secara bertahap hukum disesuaikan dengan UE dan pemerintah telah menandatangani sejumlah
perjanjian bilateral dengan UE. Swiss, bersama dengan
Liechtenstein, sudah dikelilingi oleh negara anggota UE sejak keanggotaan
Austria pada tahun 1995. Pada tanggal
5 Juni 2005, pemberi suara di Swiss dengan persetujuan oleh 55% mayoritas bergabung dengan
persetujuan Schengen, hasil yang dianggap oleh komentator UE sebagai tanda dukungan oleh Swiss, negeri yang sejak dahulu disebut-sebut sebagai negara independen, netral, atau
isolasionis.
Swiss adalah sebuah
republik federal.
Sistem pemerintahan Swiss memang unik. Menjadi negara federal sejak 1948. Swiss menganut sistem demokrasi langsung, dan pemerintahannya terdiri oleh 7 anggota yang dipilih oleh Federal Assembly. Ketujuh orang itu sekaligus memimpin departemen utama. Status mereka bisa juga disebut menteri. Yang menarik, ketujuh orang pilihan itu secara bergantian menjadi presiden. Jabatan sebagai presidennya masing-masing selama satu tahun.
Jika disederhanakan Swiss yang luasnya 41.400 Km2 dipimpin secara kolektif oleh presidium yang terdiri dari tujuh orang. Ketua presidium yang digilir itu memegang jabatan presiden. Dengan sistem federal, negara federalnya disebut canton. Ada 26 kanton yang kini berhimpun menjadi Swiss. Sebanyak 17 canton adalah canton Swiss-Jerman (berbahasa Jerman), 4 canton Swiss-Romande (berbahasa Perancis), 1 canton berbahasa Itali (Ticino), 3 canton bilingual Perancis-Jerman, dan satu canton (Graubünden) trilingual Jerman, Italia dan Rumantsch. Itulah sebabnya bahasa nasional di Swiss ada empat.
Canton-canton ini mempunyai otonomi luas seperti hal sistem negara federal. Mereka menentukan secara penuh aturan daerah. Masalah internasional, kehakiman, pertahanan, keuangan negara dipegang oleh pemerintahan pusat. Sedangkan anggota parlemen (Federal assembly) berasal dari utusan canton. Mereka inilah yang menentukan tujuh menteri utama yang akan menjadi presiden secara bergiliran. Presiden sebagai kepala negara juga merangkapa sebagai kepala pemerintahan (Perdana Menteri).
[sunting] Pemilihan umum